Minggu, 25 September 2011

TERMINOLOGY ANATOMI (BASLE NOMINA ANATOMICA)


























Berdasarakan etimologi, istilah anatomi mengambil  dari banyak referensi, seperti dari: (1). E. J. Field and R. J. Harrison, Anatomical Terms. Their Origin and Derivation, Heffer, Cambridge, 2nd ed., 1957. (2). H.A. Skinner, The Origin of Medical Terms, William and Wilkins, Baltimore, 2nd ed., 1961. (3). H.Wain,  The Story Behind the Word, Thomas, Springfield, Illinois, 1958. Sampai menjelang akhir abad ke-19, diperkirakan telah terkumpul sekitar 50.000 istilah anatomi yang dipakai untuk sekitar 5.000 struktur tubuh manusia. Tetapi di tahun 1895, terdapat sekitar 4.500 istilah anatomi, dan telah disepakati di Basle; sistem nomenklatur yang dipakai kemudian dikenal dengan ”Basle Nomina Anatomica (B.N.A.)” dengan ditetapkan bahasa utama yang dipakai adalah bahasa Latin.
Selanjutnya terjadi revisi yang dilaksanakan di Britain, disebut kemudian dengan  Birmingham  Revision,  atau BR di tahun 1933, dan di Jerman pada tahun 1935 dengan nama  Jena Nomina Anatomica disingkat dengan  I.N.A. Terminologi yang pertama 7
secara aklamasi telah diterima oleh  Anatomical Association of Great Britian and Ireland dan tetap mendasarkan dengan bahasa Latin sebagai istilah utama Anatomi, kemudian juga dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Di Paris, tahun 1955, terjadi kesepakatan internasional yang menetapkan nomenklatur anatomi dengan bahasa  Latin atas dasar penetapan dalam B.N.A. Nomina Anatomica ini diamandemen di New York tahun  1960; terjemahan ke dalam bahasa  Inggris dapat diterima, walaupun synonim dalam bahasa  Latin harus selalu disertakan. Di antara prinsip-prinsip New N.A.yang tetap harus dicermati  adalah:

(a)   Beberapa struktur tertentu tetap menggunakan satu istilah saja.

(b)  Setiap istilah resmi haruslah tetap ditulis dalam bahasa  Latin, walaupun setiap negara dapat menterjemahkan istilah Latin ini dengan bahasa negaranya sendiri dalam rangka proses pembelajarannya.

(c)   Istilah-istilah yang muncul diharapkan mempunyai nilai informatif  dan deskriptif.

(d)  Istilah-istilah eponym sedapat mungkin dihindarkan (walapun dalam hal-hal tertentu masih banyak ditemukan).

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates